Deskripsi

Asmarandana Tembang Segala Rasa
Langit Menulis Namamu

Ketika langit menulis namamu,
Aku adalah setetes air yang mengharap hujan dari kepulan awanmu,
ketika laut mengeja namamu, alif, lam, lam, ha’
Aku berada di sana, di selipan karang dan mutiara,
atau ketika bunga menyebut namamu,
aku adalah kejelekan dan keburukan yang butuh inang dan serbuk sari
dari kemekaranmu untuk hidup. Walau hanya sekali.
—2019

“El Azmil As Sasaky, saya tidak ragu adalah penyair berbakat besar. Lebih-lebih kalau membaca kata pengantar yang dia buat, di mana dia menyebutkan tokoh-tokoh ternama nasional maupun internasional. Itu suatu hal yang sangat positif, seperti pesan dari fisikawan dunia, Albert Einstein, ‘Pengalaman (dalam hal ini membaca) adalah basis ilmu.’ Bakat itu semakin diperkuat Ketika saya menyaksikan sendiri El Azmil As Sasaky mendemonstrasikan bakatnya juga sebagai deklamator. Saya begidik, merinding, bahkan sampai tersedu.”

—Soesilo Toer